Pada tanggal 23 April 1858, Max Planck, seorang fisikawan terkenal penemu teori kuantum, terlahir ke dunia di Kiel, Jerman. Pada waktu dewasa dia belajar di Universitas Berlin dan Munich dan memperoleh gelar Doktor dalam ilmu Fisika dengan "summa cum laude" dari universitas Munich sewaktu dia berumur dua puluh satu tahun. Dia hanya sebentar mengajar pada Universitas Munich kemudian pindah ke Univeristas Kiel. Pada tahun 1889 dia menjadi Mahaguru di Unversitas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh tahun yaitu pada tahun 1928 .
Planck, seperti halnya ilmuawan yang lain, tertarik pada radiasi kuantitas gelap yang merupakan julukan untuk radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh obyek gelap dengan sempurna apabila dipanaskan (suatu obyek gelap sempurna dijelaskan sebagai sesuatau yang tidak memantulkan cahaya, tetapi sepenuhnya menyerap semua cahaya yang jatuh di atasnya). Percobaan-percobaan para fisikawan telah membuat ukuran yang hati-hati tentang radiasi yang dikeluarkan oleh obyek itu bahkan sebelum Planck bekerja dalam masalah itu. Hasil karya Planck pertama ialah penemuannya dalam hal rumus secara Aljabar yang ruwet dengan tepat menggambarkan "radiasi kuantitas gelap". Formula ini yang kerap digunakan dalam teori Fisika sekarang dengan rapi yang telah diringkas dalam data-data percobaan. Tetapi ada satu masalah hukum Fisika yang sudah diterima diramalkan adanya suatu formula yang sama sekali berbeda. Hal tersebut terjadi pada bulan Desember pada tahun 1990. Hipotesanya yang bertentangan adalah radiant energi (energi gelombang cahaya) tidaklah mengalir dalam arus yang kontinue, tetapi terdiri dari potongan-potongan yang disebut quanta .
Menurut Teori Planck, ukuran kuantum cahaya tergantung pada frekuensi cahaya (misalnya pada warnanya) dan juga berimbang dengan kuantitas fisik yang oleh Planck diringkas dengan h, tetapi sekarang disebut Konstanta Planck.
.
Berdasarkan percobaan terhadap energi radiasi benda hitam , Max Planck membuat hipotesis :
“ Radiasi hanya dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk satuan / kuantum energi disebut foton yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi radiasi .”
Hipotesa Planck yang bertentangan dengan teori klasik tentang gelombang elektromagnetik ini merupakan titik awal dari lahirnya teori kuantum yang menandai terjadinya evolusi dalam bidang Fisika. Terobosan Planck merupakan tindakan yang sangat berani karena bertentangan dengan hukum Fisika yang telah mapan dan sangat dihormati. Dengan teori ini ilmu Fisika mampu menyuguhkan pengertian yang mendalam tentang alam benda dan materi. Planck menerbitkan karyanya pada majalah yang sangat terkenal. Namun untuk beberapa saat, karya Planck ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat ilmiah pada saat itu.
Pada mulanya, Planck sendiri dan fisikawan lainnya menganggap bahwa hipotesa tersebut tidak lain dari fiksi matematika yang cocok. Namun setelah berjalan beberapa tahun, anggapan tersebut berubah hingga hipotesa Planck tentang kuantum dapat digunakan untuk menerangkan berbagai fenomena Fisika.
Einstein menggunakan konsep ini pada tahun 1905 dalam rangka menjelaskan fotoelektrika dan Neils Bohr menggunakannya dalam tahun 1913 dalam teorinya tentang struktur atom. Menjelang tahu 1918 tatkala Planck mendapata mendapatkan Nobel, jelaslah sudah bahwa hipotesanya pada dasarnya benar dan mempunyai arti penting yang fundamental dalam teori Fisika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar