Senin, 31 Mei 2010

Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir atau cemas, tidak tenang, tidak sabar, dan selalu waswas. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang tidak tentram baik hati maupun perbuatannya serta selalu merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar, serta selalu dalam kecemasan. 

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan.. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang ia inginkan tidak tercapai.

Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalis, berpendapat bahwa ada 3 macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotis (saraf), dan kecemasan moril.
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan ialah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut jika ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungan.
Kecemasan neoritis
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Kecemasan moril
Kecemasan ini disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar