Kebaikan itu banyak tetapKebaikan itu banyak tetapi pengamalnya (yang melaksanakannya) sedikit. (HR. Abu Hanifah).
Hadist diatas sangat tepat dengan penggambaran keadaan manusia masa kini. Saat ini banyak sekali manusia yang lupa akan jati dirinya sendiri. Ia lupa bagaimana agamanya mengajarkan berbelas kasih antar sesama saudaranya, meskipun mereka tidak sepaham dengan kita. Setiap agama mempunyai kepahaman masing-masing. Namun inti dari ajaran itu ialah satu, amar makruf nahi munkar (mengajak pada kebaikan dan meninggalkan keburukan). Atas dasar itu, maka sudah sewajibnya setiap manusia didunia ini saling tolong menolong dalam hal kebajikan, bukan dalam hal kemunkaran.
Jangan meremehkan sedikitpun tentang makruf meskipun hanya menjumpai kawan dengan berwajah ceria (senyum). (HR. Muslim).
Kebajikan dapat kita lakukan dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Terlepas hal itu merupakan yang sulit untuk dilakukan.
Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu akan ditutup baginya. (HR. Asysyihaab).
Kebajikan dapat kita lakukan kapan saja. Namun ada kalanya dimana sebuah kesempatan untuk melakukan kebajikan tidak akan datang untuk kedua kalinya dalam hal yang sama. Pada saat kita menyadari hal tersebut, hanya ada rasa penyesalan dalam diri. Saat itu pasti kita berfikir, mengapa hal tersebut tidak saya lakukan sejak dulu? Maka dari itu agar kita tidak terpelosok dalam lembah penyesalan, sebaiknya setiap kesempatan yang diberikan oleh-Nya untuk melakukan kebajikan (baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain), sebaiknya hendak dilakukan secepat mungkin. Ubahlah diri kita sendiri menjadi lebih baik. Lakukan kebajikan untuk diri kita sendiri dahulu. Dengan begitu, kita akan dapat melakukan kebajikan bagi orang lain.
Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya. (HR. Bukhari).
Hadist diatas menerangkan bahwa jika kita memiliki ilmu ataupun hal apapun yang berhubungan dengan kebajikan, hendaklah kita beritahukan dan sebarluaskan kepada khalayak ramai. Agar ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat bagi semua orang. Seperti seorang Guru yang memberitahu muridnya tentang semua pengetahuan yang ia dapat, atau seorang kakak yang mengajari adiknya, dll.
Mulailah melakukan kebajikan dari diri kita sendiri lalu terapkan pada lingkungan kita. Dengan begitu kita sudah mengubah pola kehidupan kita dan lingkungan menjadi lebih baik. Jika kita sudah terbiasa melakukan kebajikan dari hal yang kecil, tidak menutup kemumngkinan bahwa kebajikan2 tersebut akan menghasilkan sebuah perubahan besar menuju ke arah yangb lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar