Minggu, 04 Oktober 2009

Masalah Sosial

Masalah Sosial Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Banyak masalah sosial yang kerap kali terjadi pada generasi muda masa kini. Salah satunya ialah kerusakan moral dan akhlaq individu muda. Semakin majunya globalisasi tak luput dari dampak negatif yang berimbas pada generasi muda. Salah satunya ialah menurunnya kualitas moral generasi muda saat ini. Kemajuan zaman yang semakin pesat membuat generasi muda Indonesia juga turut menerapkan budaya yang negatif.

Hampir tiap generasi muda terkena pergaulan yang lepas kontrol. Lepas kontrolnya generasi muda saat ini tak luput pula dari pengaruh dan peran serta perhatian orang tua juga masyarakat. Apabila keluarga serta masyarakat yang berhadapan langsung dengan generasi muda membiarkan apa yang terjadi dengan generasi muda, maka dampak selanjutnya akan lebih buruk lagi.

Untuk itu perlu ditanamkan rasa peduli antara keluarga dan masyarakat dengan generasi muda disekelilingnya. Agar dapat tercipta generasi muda Indonesia yang mempunyai kualitas moral tinggi.



Masalah Sosial Antara Warga Negara dan Negara

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri puluhan ribu pulau. Kesatuan dan persatuan sangat dijunjung tinggi agar Indonesia yang juga terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan budaya tidak mudah runtuh serta terpecah belah begitu saja oleh pihak asing.

Namun, Indonesia tetap mempunyai berbagai masalah internal yang terjadi antar warga negara dengan negara ataupun pemerintah.

Pembangunan yang tak merata membuat sebagian pulau-pulau kecil di Indonesia terbengkalai. Pembangunan hanya terletak pada pusat kota atau daerah yang maju saja, sedangkan bagi daerah terpencil banyak yang belum terjamah pembangunan sama sekali. Hal ini yang membuat warga negara khususnya yang menetap di daerah pedalam yang bel;um terjamah pembangunan merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah. Mereka merasa pemerintah hanya memperhatikan daerah yang sudah maju dan terus memusatkan pembangunan hanya pada satu titik saja.

Kota metropolitan yang semakin maju membuat warga negara yang tinggal di daerah pedalaman berkeinginan untuk melakukan urbanisasi. Berharap agar mereka bisa mendapatkan penghidupan yang layak di kota besar yang peradabannya sudah jauh lebih maju. Keterbatasan keterampilan yang mereka miliki membuat mereka tidak dapat beradaptasi dengan kerasnya persaingan di kota besar. Hal tersebut membuat mereka menjadi terbelakang dan akhirnya mereka hanya menjadi ‘sampah’ kota besar.

Seharusnya pemerintah harus lebih bijak dan adil dalam melakukan pembangunan. Agar tidak tercipta ‘sampah’ di kota besar yang hanya akan membuat tingkat kriminalitas di kota besar semakin tinggi.

Dimensi IQ, EQ, DAN SQ Pada Satu Garis Orbit


Secara garis besar setiap individu memiliki 3 macam kecerdasan, yaitu : Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi, dan Kecerdasan Spiritual.

Kecerdasan Intelektual, yaitu : keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektifdengan menggunakan logika/rasio. Satuan Kecerdasan Intelegensi disebut IQ (Intellegency Quotient).

Kecerdasan Spiritual, diartikan sebagai kemampuan individu dalam menjalin hubungan dengan Tuhannya; memungkinkan individu berfikir secara kreatif, berwawasan jernih serta berisikan suara hati, menghidupkan kebenaran paling dalam, mewujudkan hal yang terbaik, utuh danmanusiawi dalam batin; gagasan, energi, visi, dorongan dan arah panggilan hidup mengalir dari dalam. Suatu kesadaran yang hidup bersama cinta, pencarian manusia akan makna hidup yang arif dan bijak secara spiritual, dapat menyikapi segala sesuatu lebih jernih dan benar sesuai hati nurani. Kecerdasan Spiritual disebut Spiritual Qoutient (SQ).

Kecerdasan Emosi, ialah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar tidak stres; tidak melumpuhkan kemampuan berfikir serta berempati dan berdoa. Kecerdsan Emosi disebut EQ (Emotional Qoutient).

Kecerdasan emosi (EQ) berbeda dengan kecerdasan koagnitif (IQ). Kecerdasan kognitif relatif tidak berubah, sedangkan kecerdasan emosi dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pembiasaan yang berkelanjutan serta aktivitas sehari-hari.

Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwakecerdasan emosi memiliki peran yang jauh lebih penting dibanding kecerdasan intelektual. Kecerdasan otak hanya merupakan syarat minimal untuk meraih keberhasilan. Kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantar seseorang menuju puncak prestasi.

Manusia merupakan makhluk 2 dimensional yang membutuhnkan penyelarasan kebutuhan akan kebutuhan dunia dan akhirat. Sebab itu, manusia harus memiliki konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensi yang baik (EQ plus IQ) serta penting pula penguasaan hubungan vertikal kepada Sang Khalik atau Spiritual Qoutient (SQ). Dengan kata lain, setiap individu harus memiliki IQ, EQ, dan SQ dala satu kesatuan yang integral.


Hubungan IQ, EQ, SQ, dan ESQ

ESQ merupakan sebuah mekanisme sistematis untuk me”menage” ketiga dimensi IQ, EQ dan SQ kedalam suatu kesatuan yang integral. Keintegralan tersebut akan menghasilkan energi Orbit yang disebut dengan “God Spot”. Titik Tuhan adalah sebuah titk di dalam otak manusia, yang memantulkan sinyal berupa gelombang getaran ketika seseorang berbicara dan beraktivitas yang menyangkut agama/topik-topik spritual.

Emosional Spiritual Quoetient (ESQ) sangat diperlukan oleh setiap individu dalam menjalani seluruh kehidupan. Kemampuan menghidupkan kebenaran paling dalam, artinya mewujudkan hal yang terbaik, utuh dan paling manusiawi dalam suatu kesadaran diri bersama cinta terhadap sesama dan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kecerdasan emosi dan spritual individu akan bertindak arif, bijaksana, dapat menyikapi segala sesuatu dengan lebih jernih, dan cenderung mengisi hidup dengan sesuatu yang bermakna.

Kecerdasan emosi dan spiritual membimbing kita dalam merencanakan masa depan. Kesadaran akan kemampuan diri, kemampuan mengelola emosi yang baik akan sangat bermanfaat apabila disertai dengan kesadaran adanya kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Manakala kita dihadapkan pada berbagai permasalahan, segala usaha telah kita lakukan, Tuhan jugalah yang menentukan hasilnya. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin apabila Tuhan menghendaki.

Kecerdasan emosional spiritual terdapat disetiap hati kecil individu. Berusahalah untuk mendengarkan suara hati, karena ’dia’lah yang paling jujur dan bijaksana didalam hidup anda.